9 Maret 2012

(KisahNyata) Empat tahun tinggal di Rumah hantu (part.3)

Paranormal melakukan sholat berulang-ulang hingga akhirnya Ratih bisa kembali sadar. Malam itu kami nggak berani tidur, sepanjang malam ane jagain pintu kamar karena istri ane ketakutan. 

Paginya mbah Gimar/nama paranormal itu datang dan menjelaskan pada kami bahwa si Ratih harus dipulangkan hari itu juga karena ternyata Ratih termasuk gadis Bau lawean, konon gadis bau lawean akan selalu dirasuki setan atau arwah penasaran, terutama jika tinggal di tempat angker.

Sebenarnya ane dan istri sudah nggak kuat berlama-lama tinggal di rumah ini, apalagi kondisi si kecil yang selalu nangis terus tanpa sebab yang jelas. Tapi apa mau dikata, ane bukan orang kaya yang bisa pindah-pindah rumah kapanpun dia mau. kami tetap bertahan. kejadian demi kejadian kecil terus kami alami, termasuk sumur pompa yang selalu mati. sudah berpuluh kali didatangkan ahli sumur tetap saja begitu. dan bisa mengalir normal setelah kami sediakan sajen bubur merah bubur putih atas saran sesorang yang kami anggap "mengerti"


Hari berganti hari, kami seolah melupakan kengerian yang sering kami alami. karena saking terbiasanya kami menjadi kebal akan gangguan "mereka" dan sadar bahwa memang ada hantu di rumah kami. kami nggak heran bila agan main ke rumah kami, meskipun siang hari, tiba-tiba lari terbirit-birit karena melihat "sesuatu". kebanyakan sih bentuk kuntilanak dan pocongkkkkkkkkkk yang selalu berdiri di atas tangga untuk ke lantai atas.

Pernah suatu ketika ane menonton siaran TV di malam hari, padahal kondisi sedang mengantuk tapi ane nggak mau tidur karena takut mimpi buruk. Memang posisi TV di ruang tengah, sedangkan anak istri tidur di kamar. jadi ane seorang diri menonton tivi. mungkin saking lelahnya ane tertidur dan nggak ingat apa-apa, tahu-tahu terbangun dan di hadapan ane sudah berdiri pucat, sosok pocongkkkkkkkkkk yang tergantung di bawah tangga, persis di depan ane nonton TV.

Pada bulan ke sebelas kami menempati rumah ini, tepatnya seminggu pada bulan ramadhan, ane browsing di depan monitor sambil menunggu waktu sahur tiba. seperti ada kekuatan yang menarik leher ane untuk membalikkan tubuh menengok ke belakang. Ane terperanjat, hampir tidak percaya dengan yang ane lihat. keramik di depan kamar ane bergerak-gerak membentuk gelombang. Seolah ada sesuatu yang hendak keluar dari bawah lantai keramik. dengan memberanikan diri, ane datangi keramik yang masih bergerak-gerak itu lalu ane tepuk dengan telapak tangan dan terhenti.

Siangnya ane cerita ke tetangga dan atas saran tetangga didatangkanlah seorang juru kematian yang biasa dipanggil pak modin/lebai. Pak modin sholat di dekat lantai keramik yang semalam bergerak-gerak sendiri. Dengan khusuk pak Modin duduk bersila seolah menerawang sesuatu. Terkuaklah suatu rahasia yang mungkin selama ini ditutup rapat oleh penjual tanah tempat rumah ini berdiri, bahwa dibawah rumah ini adalah kuburan. ada tiga mayat yang dikubur di sini, tepatnya di depan kamar utama(kamar ane dan istri). Akhirnya hari itu juga keramik digali dan ternyata memang masih ada jenasah2 hancur yang sudah menjadi tanah dan kami pindahkan ke pemakaman umum kampung, persis selayaknya menguburkan jenasah. diakhir kisah ini nanti, terkuak lagi kebenaran cerita bahwa ternyata nggak hanya 3 jenasah yang dikubur di tanah sebelum dibangunnya rumah ini, melainkan ada 13 (tigabelas) jenasah.



Mungkin agan dan aganwati bertanya-tanya, kenapa dulunya sudah tahu ada kuburannya kok dibikin rumah. yup. Ternyata orang yang membangun rumah ini, yaitu pemilik pertama, nggak dikasih tahu penjual tanah bahwa tanah tersebut bekas kuburan. akibatnya kuburan-kuburan itu jadi terpendam tepat di bawah pondasi rumah, dalam kamar dan di depan kamar. 

Jika agan mendengar cerita ada tukang ojek yang membawa penumpang lalu penumpang itu turun di depan rumah kami, jangan heran karena karena seringkali itu adalah arwah penasaran yang berulangkali mengerjai para pengojek. Bahkan ada yang sampai pingsan di pinggir jalan. Sebenarnya jauh sebelum banyak kejadian aneh, banyak tukang ojek yang memberitahu bahwa rumah yang ane tempati berhantu, tapi waktu itu ane nggak percaya. 

Hanya di rumah ini pula ane bisa ditemui menjadi dua orang gan, padahal ane nggak punya saudara kembar. nanti ya, ane ceritakan lagi disambungan kisah ini. ane udah ngantuk dan persiapan tidur dulu karena sudah lumayan ngantuk.



SUMBER : Kaskus pijar88

Tidak ada komentar:

Posting Komentar